COVER

TULISAN

FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SAW (LARILAH KEMBALI KEPADA ALLOH SWT DAN ROSULULLOH SAW!!!

Jumat, 09 Mei 2014

RESEPSI MUJAHADAH NISFUSSANAH II KEPRI TAHUN 2013

MUJAHADAH NISFUSSANAH DPW KEPRI TAHUN 2013
Acara: MUJAHADAH NISFUSSANAH DPW KEPRI
Tempat: Masjid - Baloi
Hari/Tanggal: sabtu, 31 Agustus 2013
Pembicara:Bp. K. Masrur Daroini - Jakarta
Isi Tentang:

Definisi Sholawat , keutamaan, dan faedah bagi si pendo'a yang menggunakan sholawat. Sholawat wahidiyah memiliki faedah disesuaikan dengan kondisi masyarakat pada saat ini yaitu tipisnya keyakinan akan keesaan Alloh dan menjernihkan Hati. Mari kita mengamalkan sholawat dengan tanpa meninggalkan ibadah yang lain. 
Berikut acaranya:
1. Pembukaan

2. Pembacaan Ayat Suci Al-qur'an

3. Muqodimah sholawat wahidiyah

4. Sambutan Sohibul bait/ ta'mir Masjid

5. Sambutan Aparat Negara/pemerintah

6. Kuliah wahidiyah oleh Bapak K. Masrur Daroini

   Mujahadah


7. Penutup/Nidak

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua; jami'al 'alamin
Hormat Kami
TIM DPW PSW KEPRI

Kamis, 08 Mei 2014

RESEPSI MUJAHADAH NISFUSANAH I DPW PSW KEPRI 2013

Acara: MUJAHADAH NISFUSSANAH I DPW KEPRI
Tempat: Masjid - Batu aji
Hari/Tanggal: Sabtu, 2 Maret 2013
Pembicara:Bp. K. Ahmad Sholihudin M, S. Sos  -
PP. “DARUL HIKMAH”, Pendem, Rt.  02 / 05 Junrejo, Kota Batu HP. 081555615514
1. Pembukaan


2. Pembacaan Ayat Suci Al-qur'an

3. Muqodimah sholawat wahidiyah

4. Sambutan Panitia

5. Sambutan Sohibul bait/ ta'mir Masjid

6. Sambutan Aparat Negara/pemerintah

7. Kuliah wahidiyah oleh Bapak K. Ahmad Sholihudin M, S. Sos

   Mujahadah


8. Penutup/Nidak

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua; jami'al 'alamin
Hormat Kami
TIM DPW PSW KEPRI

Rabu, 07 Mei 2014

UPGRADING SHOLAWAT WAHIDIYAH DPW PSW KEPRI TAHUN 2013

Pada kegiatan Upgrading bagi para pengamal  Sholawat Wahidiyah
Acara : Pengarahan Ketua Bidang Penyiaran & Infokom
Tempat: Aula Masjid
Narasumber: Pak KH Sholihuddin M, S.Sos.
Hari/tanggal:  Jum'at, 1 Maret 2013
Isi Tentang:
Keutamaan bersholawat kepada Beliau Rosulillah SAW, ibaratkan kendaraan yang mengantarkan segala amalan ibadah ke hadirat ilahi rabbi.... Karena segala amalan kalau tidak dikawal akan dirusak Iblis. .selengkapnya di bawah ini:



Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua...
Hormat Kami

Tim DPW PSW 

RESEPSI MUJAHADAH NISFUSANAH I DPW PSW KEPRI 2014



Mujahadah Nisfusanah (setengah tahunan)
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap 6 (enam) bulan sekali atau dua kali dalam setahun, oleh Pengamal se-Propinsi/Daerah Khusus/Daerah Istimewa.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPW PSW.
Di samping mujahadah Nisfusanah terdapat mujahadah yang lain seperti: 

a.    Mujahadah 40 (empat puluh) hari
Dilaksanakan oleh Pengamal pemula, dan dapat dilaksanakan ulang oleh para Pengamal Wahidiyah.
b.    Mujahadah Yaumiyah (harian)
Mujahadah yang dilaksanakan setiap hari oleh setiap orang Pengamal, baik secara perorangan atau berjamaah, dianjurkan dengan bilangan 7-17, minimal satu kali.
c.     Mujahadah Keluarga
Mujahadah yang diikuti seluruh anggota keluarga dari Pengamal Wahidiyah secara berjama’ah
d.    Mujahadah Usbu’iyah (mingguan)
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah seminggu sekali, oleh pengamal se desa/kelurahan/kelompok/lingkungan.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah pengurus PSW Desa/Kelurahan.
e.    Mujahadah Syahriyah (bulanan) atau Mujahadah Lapanan
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah sebulan sekali atau setiap selapan (35 hari) sekali, oleh pengamal se-Kecamatan.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah pengurus PSW Kecamatan.
f.     Mujahadah Rubu’usanah (triwulan)
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap tiga bulan sekali, oleh pengamal se-Kabupaten/Kota.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPC PSW.

g.    Mujahadah Kubro
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah berskala Nasional/Internasional pada setiap bulan Muharrom dan bulan Rojab, dimulai hari Kamis malam Jum’at, antara tanggal 9 dan 17. Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPP PSW.
h.    Dan lain-lain bentuk Mujahadah, seperti:
Mujahadah Peningkatan,
Mujahadah Kecerdasan,
Mujahadah Keamanan,
Mujahadah Penyiaran,
Mujahadah Waqtiyyah (insidentil) berhubung ada kejadian-kejadian penting, bersifat lokal, regional, nasional dan internasional.
Berikut dokumentasi acara   MUJAHADAH NISFUSANAH I DPW PSW KEPRI 2014
1. Pembukaan


2. Pembacaan Ayat Suci Al-qur'an

3. Muqodimah sholawat wahidiyah

4. Sambutan Panitia

5. Sambutan Sohibul bait/ ta'mir Masjid

6. Sambutan Aparat Negara/pemerintah

7. Kuliah wahidiyah oleh Bapak K. Masrur Daroini




8. Penutup/Nidak

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua; jami'al 'alamin
Hormat Kami
TIM DPW PSW KEPRI

PENGERTIAN MUJAHADAH NISFUSSANAH



Mujahadah Nisfusanah (setengah tahunan)
Mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap 6 (enam) bulan sekali atau dua kali dalam setahun, oleh Pengamal se-Propinsi/Daerah Khusus/Daerah Istimewa.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah DPW PSW.

Sedangkan MUJAHADAH WAHIDIYAH atau lazim disebut MUJAHADAH adalah pengamalan Sholawat Wahidiyah atau bagian dari padanya menurut cara/kaifiyah yang ditentukan oleh Muallif Rodliyallohu ‘anhu, sebagai penghormatan kepada Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam dan sekaligus sebagai doa permohonan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa, bagi diri pribadi dan keluarga, bagi bangsa dan negara, bagi umat jamii’al ‘alamiin, bahkan bagi makhluk ciptaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, tidak ada kesesatan bagi orang yang berdoa bahkan orang bersholawat.
AJARAN WAHIDIYAH
a.     Yang dimaksud dengan Ajaran Wahidiyah adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam menjalankan tuntunan Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam meliputi bidang Islam, bidang Iman dan bidang Ihsan, mencakup segi syariat, segi haqiqot/ma’rifat dan segi akhlak.
b.     AJARAN WAHIDIYAH dirumuskan seperti yang tertera dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, sebagai berikut:
·        LILLAH
Segala amal perbutan apa saja, baik yang berhubungan langsung kepada Alloh dan Rosul-Nya Shollallohu ‘alaihi wasallam, maupun yang berhubungan dengan masyarakat, dengan sesama makhluq pada umumnya, baik yang bersifat wajib, sunnah atau yang mubah (wenang), asal bukan perbuatan yang merugikan/bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Eesa dengan ikhlas tanpa pamrih! LILLAHI TA’ALA! “LAA ILAAHA ILLALLOOH” (Tiada tempat mengabdi selain kepada Alloh), “WAMAA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUNI” (Dan tiadalah AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-KU) (Qs. Adz Dzaariyaat, 56)
·        BILLAH
Menyadari dan merasa senantiasa kapanpun dan di manapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin, adalah ALLOH TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkan-Nya. Jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kekuatan atau kemampuan. “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH” (Tiada daya dan kekuatan melainkan atas kehendak ALLOH (BILLAH).
·        LIRROSUL
Di samping berniat mengabdikan diri (beribadah) kepada Alloh seperti di atas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan, supaya disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rosuululloh, Shollallohu ‘alaihi wasallam, “YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU ATHI’ULLOOHA WA ATHI’UR ROSUULA WALAA TUBHTHILUU A’MAALAKUM”. (Hai orang-orang yang beriman (BILLAH), taatlah kepada Alloh (LILLAH) dan taatlah kepada Rosul (LIRROSUL), dan janganlah kamu merusak amal-amalmu). (Qs. Muhammad, 33).
·        BIRROSUL
Di samping sadar BILLAH seperti di atas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin (yang diridloi oleh Alloh) adalah sebab jasa Rosuululloh Shollalloohu ‘alaihi wasallam, “WAMAA ARSALNAAKA ILLA ROHMATAL LIL’AALAMIIN”. (Dan tidadalah AKU mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam). (Qs. Al-Anbiyaa, 107).
Penerapan LILLAH BILLAH, dan LIRROSUL BIRROSUL seperti di atas, adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat “ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH” Shollalloohu ‘alaihi wasallam.
·        YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH
Mengisi dan memenuhi segala kewajiban, melaksanakan kewajiban di segala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Wa Rosulihi Shollallohu ‘alaihi wasallam, maupun kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat di segala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya.
·        TAQDIIMUL-AHAM FAL-AHAM TSUMMAL-ANFA’ FAL-ANFA’
Di dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting (AHAMMU). Jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya (ANFA’U). Hal-hal yang berhubungan kepada Alloh wa Rosulihi Shollallohu ‘alaihi wasallam, terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “AHAMMU” (lebih penting). Dan hal-hal yang manfa’atnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang “ANFA’U” (lebih bermanfa’at).