Hari Pertama : Jum’at , 24 Mei 2013
Pukul : 22.30 – 24.00
Acara : Kuliah Wahidiyah II (Mujahadah Kubro Gel.
Ibu-Ibu)
Nara Sumber : Bapak Ahmad Anik, Anggota Majelis Tahkim Pusat PSW
Isi Materi :
Peristiwa Isro’ Mi’roj terdiri 2 kata: Isro adalah
perjalanan Rosul dari mekkah ke masjid
Aqso (Baitul Maqdis) di palestina. Sedangkan Mi’roj adalah perjalanan Rosul
dari masjidil aqso ke sidrotul Muntaha yang dilakukan tidak sampai 1/3 malam
dan akhirnya membawa ibadah Sholat Fardhu yang tadinya 40 waktu menjadi 5 waktu.
Beliau sangat sedih sekembalinya ke mekkah ketika di
masjidil harom takut, sahabat / kaum tidak percaya. Tidak lama kemudian
kesedihan itu diketahui oleh Abu Jahal dan
mencoba mengorek apa yang telah terjadi. Setelah itu, Abu jahal melihat
peluang untuk menjatuhkan Rosul. Dikumpulkanlah orang di mekkah untuk melakukan
konfirmasi apakah benar yang dilakukan Rosul. Ada seorang kafir mengkonfirmasi
jumlah jendela, pintu? Tapi rosululloh dibantu malaikat jibril dan tergambar
“Lihat di Ka’bah” dan rosulpun bisa menghitungnya dengan tepat. Ada 1 orang
lagi bertanya berapa jarak dengan gunung, bentuknya, beliau bisa menjawabnya dengan tepat, ada yang
bertanya lagi ada suatu keluarga yang baru saja datang dari sana (masjidil
Aqso) apakah Rosul Bertemu? Rosul menjawab dengan tepat. Namun ada juga orang islam masih belum
percaya, ya hidayah itu dari Alloh SWT.
Ada 2 hal yang penting pada peristiwa isra’ mi’raj
adalah a. Operasi hati (terjadi 2 x yaitu di waktu kecil dan ketika Isro’ Mi’roj);
b. membawa syariat sholat: amal yang paling dicintai oleh Alloh SWT adalah
sholat. Banyak kisah sahabat yang perlu kita perhatikan diantaranya sayyidina
umar ke kebun kurma, beliau ketinggalan sholat Ashar, maka kebun kurmanya
disodaqohkan; ada juga sahabat ketinggalan sholat puasa 1 tahun; sahabat yang
lain maka mensodaohkan ½ hartanya dll.
Di samping itu, mengerjakan sholat 1 fardhu lebih utama dari pada puasa sunnah
1000 tahun, dzikir 1000 tahun dan tafakkur 1000 tahun. Namun apabila sholat
baik, maka amal yang lain juga baik seperti hadist: “Awwalu ma yuhasabu fii
yaumil iyamah Assolah” artinya amal pertama yang dihisab pada hari kiamat
adalah sholat.
Sholat merupakan pengabdian manusia kepada Alloh SWT
dan sebagai alat Komunikasi dengan Alloh SWT. Rosululloh SAW dalam menyampaikan
ajaran tidak berbicara kasar dan mendahulukan akhlakul karimah. Beliau dawuh:
“Sungguh celaka manusia yang menjadi hambanya Dirham/Dinar” kemudian : “Siapa
yang diingat, itulah tuhannya” oleh
karena itu, manusia yang selalu mengikuti hawa nafsu maka jadi hambanya nafsu
itu.
Filosofi Hamba yaitu hidup hanya untuk tuhannya, bukan
untuk nafsunya “LILLAH”. Di mana LILLAH yaitu “Imtisalin awairil Liamrillah”
artinya melaksanakan perintah Alloh SWT. Ibadah yang paling utama dan umum
yaitu sholat. Firman Alloh SWT; “Innas sholaata tanha anil fahsya’i wal
mungkar” artinya sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar. Pencuri yang paling lihai adalah pencuri di waktu sholat, logikanya;
kita menghadap Alloh tapi hati kita membelok ke mana-mana.
Ada dawuh: “seandainya manusia tahu keagungan rahmat
Alloh swt, maka manusia menyangka tidak akan masuk neraka; tapi apabila tau
siksa Alloh swt mereka menyangka tidak akan selamat”. Oleh karena itu, harus
seimbang antara takut pada Alloh dan memohon Rahmat Alloh SWT dalam beramal
baik.
Nafsu adalah kendaraan iblis dalam mengganggu umat
manusia untuk berpaling dari Alloh SWT warosulihi SAW. Iblis tadinya adalah
malaikat azazil sudah menjadi penasehat malaikat 20 tahun, pemimpin 2000 tahun
dan towaf 14.000 tahun, namun salah 1 x saja ia dilaknat oleh alloh SWT karena
tidak mau sujud pada Nabi adam. Sedangkan nabi adam salah 1 x saja diusir dari
syurga terus bagaimana dengan kita? Mari kita renungkan.
Kita ingat doa Rosul : “Yaa muqollibal Qulub, tsabbit
qolbi ‘ala diinik” artinya duhai dzat Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah
hati kami atas agama ini. Orang sholeh adalah orang yang bias melakukan
hak-haknya kepada Alloh SWT dan kepada Istrinya, sedangkan orang sholehah
adalah orang yang taat kepada Alloh swt, suaminya dan menjaga harta dan
kehormatan keluarga dan itu semua harus tetap Yukti Kulla dzin haqqin haqqoh.
Kepada kaum Ibu, bahwa apabila melaksanakan tugasnya sebagai pendamping suami,
nanti akan ditanya 3 hal yaitu:
a. Lima
(Untuk apa? Melaksanakan perintah Alloh apa tidak.)
b. Kaifa
(Bagaimana? Pakai ilmu apa tidak)
c.
Liman (Karena siapa? Karena membahagiakan suami
atau yang lainnya)
Ya mudah-mudahan pengajian ini memberikan manfaat,
maslahat Fiddiini waddunya wal akhiroh. Amin…amin Yrb.
Jombang, 24 mei 2013
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar